Total Tayangan Halaman

Jumat, 15 Agustus 2014

Bupati Syafii Tak Serius Urus Sport Center



KOTA-Proyek fisik pembangunan Sport Center yang satu paket dengan stadion sepak bola di Desa Ceguk, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan sudah pernah menghabiskan lebih dari Rp 25 miliar pada tahun 2013 lalu. Namun, dari dana sebesar itu, tak menunjukkan apa pun. Proyek tersebut masih terlihat seperti onggokan bangunan mangkrak.
Atas kenyataan tersebut, tokoh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan Moh Elman menegaskan, Pemkab Pamekasan yang dipimpin Achmad Syafii terbilang tidak serius mengurus pembangunan Sport Center.
“Syafii ini sudah nyaris 1,5 tahun memimpin Pamekasan. Tapi pembangunan Sport Center tidak ada perubahan. Masih mangkrak hingga saat ini,” tekan pria yang masih tercatat sebagai mahasiswa Pascasarjana STAIN Pamekasan.
Sementara itu, Achmad Syafii seakan santai saja dengan kondisi Sport Center yang bangunannya hanya menguras uang rakyat miliaran rupiah. Sementara manfaatnya tidak ada sama sekali.
Syafii malah menyatakan, pada tahun ini pembangunan Sport Center malah akan kembali digelontori dana miliaran rupiah. Dengan jumlah anggaran yang sama dengan tahun sebelumnya, sekitar Rp 26 miliar setelah dikurangi anggaran perencanaan sebesar Rp 2 miliar.
“Namun hingga memasuki triwulan ketiga ini, kelanjutan proyek tersebut kian tidak jelas,” kritik Elman lantang.
Terpisah, Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan Fariduddin mewanti-wanti kepada pengguna anggaran untuk ekstra hati-hati dalam menjalankan kelanjutan proyek tersebut. Fariduddin menilai pada pembangunan sebelumnya, dana yang dikeluarkan sekitar Rp 25 miliar tidak menujukkan hasil apa pun dan terkesan penggunaan anggarannya kurang transparan.
“Jadi untuk pengguna anggaran tahun ini harus lebih efektif dalam pemanfaatannya, dan harus lebih transparan karena bangunan itu sudah menghabiskan sekitar Rp 25 miliar,” katanya.
Fariduddin mendesak agar pada pelaksanaan proyek Sport Center jilid kedua ini penggunaan anggarannya lebih transparan dan terperinci. Menurutnya dana sebesar itu digunakan selayaknya, sehingga hasilnya bisa terwujud.
Setidaknya dari dana yang tersedia digunakan sebaik mungkin supaya bisa selesai dan bisa difungsikan, imbuhnya.
Pihaknya mengkritik hasil pembangunan Sport Center yang selama ini dilakukan dengan anggaran yang cukup besar, namun tidak segera terwujud hasilnya seperti yang direncanakan. Bangunan itu masih sama sekali belum bisa digunakan untuk kegiatan apa pun, sebab masih belum berbentuk seperti bangunan stadion.
Dengan masuknya proyek tersebut di Unil Layanan Pengadaan (ULP) Pemkab Pamekasan, lanjut Faridudin, semua pihak harus ikut mengawasi dengan baik dalam proses tendernya. Sehingga, nantinya pihak rekanan yang ditunjuk menjalankan proyek fisiknya dengan benar dan bisa terwujud sebagai stadion tahun ini.
Setidaknya dengan pengerjaan yang lebih efektif bisa mempercepat fungsi bangunan itu untuk kegiatan yang direncanakan, diharapkan tahun ini harus sudah selesai, katanya.
Sementara itu, Kepala Disporarabud Jhon Yulianto mengatakan sampai saat ini pihaknya masih menunggu hasil perencanaan atau Detail Engenering Design (DED) atau perencanaan fisik bangunan. Selanjutnya, baru dilakukan pembangunan fisiknya dan diketahui berapa anggaran yang dibutuhkan.
Sebelum mulai lelang fisik, kami masih menunggu hasil DED-nya. Setelah itu baru diketahui berapa anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan fisiknya, ujar Jhon. (Harian Kabar Madura Edisi 15 Agustus 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar